Senin, 29 Maret 2010

DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP SITUASI SOSIAL

                                                                                  oleh
                                                                            Hanif Ashar


Analisis Pertanyaan Pertama
Dalam Teori Insentif, Pada Ilustrasi tersebut masyarakat mengalami konflik berupa keadaan ekonomi yang sulit di tambah pemerintah menaikkan BBM. Sehingga mereka mengharap bantuan uang berupa BLT. Sedangkan dalam realitas pembagian BLT tidak merata, sehingga masyarakat merasa dirugikan, karena mereka tidak mendapat satupun keuntungan dari kenaikan BBM. Akibatnya mereka melakukan pengrusakan bahkan pembunuhan terhadap aparatur Pemerintahan.
Dengan menggunakan Teori Belajar melalui pendekatan reiforment maka kasus ini dapat dianalisis bahwa individu atau masyarakat akan menganggap tidak memperolehnya mereka atas BLT karena akibat dari pada ulah aparat pemerintahan. Oleh karena itu mereka memberikan reinforment yang berupa punisment kepada aparat pemerintah dengan melakukan pengrusakan pada kantor desa, balai RW hingga pembunuhan terhadap aparat pemerintah yang dianggap bertanggung jawab atas kebijakan yang merugikan mereka.
Jika melihat melalui Teori Kekuasaan Sosial saya menganalisa bahwa rakyat dalam suatu Negara merupakan salah satu pengendali (penguasa) sosial. Oleh karena itu segala keputusan haruslah sesuai dengan keinginan rakyat dan jika tidak sesuai dengan keinginan rakyat maka itu bukanlah sebuah kebijakan yang harus diikuti. Karena pembagian BLT tidak merata, maka rakyat merasa dikhianati. Oleh karena itu mereka melakukan tindakan anarkis sebagai bentuk kekecewaan mereka atas kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Analisis Pertanyaan Kedua
Dalam Teori insentif menjelaskan bahwa seseorang bertindak berdasarkan keuntungan dan kerugian. fenomena diatas menggambarkan suatu person dipaksa untuk memilih salah satu yang terbaik antara BLT dengan kerukunan antar warga, yang berarti, jika mereka memilih BLT mereka harus siap kehilangan kebersamaan dan kerukunan yang telah lama dibangun dan dijaga, begitu juga sebaliknya jika memilih kerukunan mereka akan mendapatkan kehidupan yang nyaman dalam masyarakat. Sehingga ada beberapa orang yang berpendapat lebih baik tidak mengambil jatah BLT yang telah diberikan demi keharmonisan yang bisa berlangsung dalam tempo waktu yang lama dibanding menerima uang yang sifatnya hanya sementara.
Jika melihat dari Teori Belajar melalui pendekatan imitasi maka saya menganalisa masyarakat akan melakukan suatu tindakan dengan meniru pada kebanyakan para pemuka agama disekelilingnya. Karena para pemuka agama selalu menghadapi masalah dengan mengedepankan kerukunan dan keadilan, maka masyarakat rela melepaskan bantuan BLT demi kerukunan antar sesama.
Dengan menggunakan Teori Interpersonal maka kasus ini dapat dianalisis bahwa masyarakat merasa menjadi satu kesatuan dengan lingkungan tempat tinggalnya. Karena disekelilingnya ada yang merasa mendapat perlakuan kurang adil maka sebagai satu kesatuan, seorang person rela melepaskan BLT demi perasaan diperlakukan sama dengan lingkungan sekitar (tetangga) agar tercipta kerukunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please isi yupz